Halaman

Selasa, 23 Juni 2015

Al Bidya, Masjid Tertua di UAE


            Masjid ini disebut masjid Al Bidya karena lokasinya yang terletak di desa Al Bidya. Al Bidya adalah sebuah desa kecil di balik pegunungan batu yang terdapat di  emirat Fujairah.  Desa ini memang agak terpencil yang terletak  35 kilometer utara pusat kota Fujairah. Sementara masjid Al Bidya sendiri  berdiri di punggung pegunungan batu dan menghadap ke pantai.
            Tidak ada catatan pasti yang menyertai pembangunan masjid ini. Bahkan sampai sekarang juga belum diketahui siapa yang mendirikan masjid di tengah gurun di atas pegunungan batu ini. Namun begitu para arkeolog telah dapat memastikan jika masjid Al Bidya dibangun pada tahun 1446. Sehingga dengan demikian masjid ini menjadi masjid tertua menurut catatan pemerintahan UAE.
           
Masjid Al Bidya


              Dilihat dari struktur dan desain bangunannya, masjid ini terbilang unik karena sangat berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya yang berdiri di seluruh penjuru UAE. Struktur masjid dibuat dari batu bata lempung dan bebatuan yang berasal dari laut yang diperkuat dengan lapisan plester putih yang sangat tebal. Sementara itu tidak ada pengecatan sebagai finishingnya, melainkan warna asli dari tanah lempung itu sendiri.
            Dari segi desain, masjid ini tidak memiliki menara kubah sebagaimana bangunan masjid pada umumnya. Masjid tua Al Bidya hanya memilki empat kubah runcing di atas atapnya . Keempat kubah tersebut masing-masing memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda.

Tampak kubah masjid

            Sementara terdapat satu pintu melengkung di bagian depan, terdapat pula beberapa celah angin-angin di ketiga sisi dindingnya yang sangat tebal. Celah angin berbentuk kotak kecil yang berfungsi sebagai sirkulasi udara inilah yang membuat udara di dalam masjid tetap terasa dingin. Namun untuk saat ini telah dipasang dua unit pendingin udara di dalam masjid Al Bidya.

Lubang angin di dinding masjid

            Di dalam masjid ini terdapat sebuah mihrab kecil yang menunjukkan arah Mekkah dan sebuah mimbar sederhana. Sampai saat ini penduduk sekitar masih menggunakan masjid ini untuk ibadah shalat Jumat. Sementara untuk hari-hari biasa, masjid seluas 50 meter persegi ini hanya di buka dari pukul 9 hingga 12 siang. Pengunjung tetap bisa melakukan ibadah pada jam buka tersebut.
            Masjid Al Bidya pernah mengalami restorasi atau pemugaran pada tahun 2003. Di halaman samping masjid juga sudah dibangun rumah imam masjid dan tempat berwudhu. Sementara sebagai pelengkap situs bersejarah, di belakang masjid, di atas bukit batu berdiri dua buah benteng yang di bangun bangsa Portugis pada 200 tahun yang lalu.